animasi bergerak naruto dan onepiece
"Akulah gembala yang baik. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku." (Yohanes 10 : 1-24)

Kamis, 07 Oktober 2010

Indera Peraba

LAPORAN PRAKTIKUM PSIKOLOGI FAAL

Percobaan : Indera Peraba

Nama Percobaan : Perasaan Pada Kulit

Nama Subjek Percobaan : Daniel

Tempat Percobaan : Laboraturium Psikologi Faal

a. Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui adanya reseptor tekanan, sakit, sentuhan, dingin, dan panas pada kulit, serta mengetahui letak masing-masing reseptor.

b. Dasar Teori : Kulit terdiri dari 3 lapisan, yaitu: Epidermis, bagian kulit paling luar. Dermis, ada kelenjar dan saluran keringat, bulbus rambut, folikel rambut, dan akar rambut, serta kelenjar sebaseus. Subcutaneous, ada pembuluh darah, syaraf cutaneous dan jaringan otot.

Reseptor kulit dan hantaran impuls terdapat di syaraf perifer. Kulit berfungsi sebagai: Mekanoreseptor, berkaitan dengan indera peraba, tekanan, getaran, dan kinestis. Thermoreseptor, berkaitan dengan penginderaan yang mendeteksi panas dan dingin. Reseptor nyeri, berkaitan dengan mekanisme protektif bagian tubuh. Khemoreseptor, mendeteksi rasa asam, basa dan garam.

Reseptor pada kulit: Epidermis, yangh mendeteksi sentuhan: Merkel Disc: sentuhan orang yang tidak kita kenal. Mersners Corpuscle: sentuhan orang yang kita kenal. Dermis: Ruffini: mendeteksi panas. End Krause: mendeteksi dingin. Paccini’s Corpuscle: mendeteksi tekanan seperti pijitan.

Reseptor Free Nerve Ending, mendeteksi rasa sakit. Jangkauannya lebih luas karena tersebar di seluruh permukaan kulit.

Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan. Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang; sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap berbagai rangsangan; sebagai alat ekskresi; serta pengatur suhu tubuh. Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan reseptor-reseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis. Indra peraba merupakan indera yang sederhana, umumnya tersebar pada kulit mamalia dan sedikit sekali pada vertebrata rendah. Kepekaan peraba pada manusia sangat besar, terutama di ujung jari dan bibir.

Berdasarkan tipe energi khusus atau kepekaan terhadap modalitas tertentu:

1. Termoreseptor (peka terhadap perubahan suhu).

2. Mekanoreseptor (peka terhadap sentuhan dan tekanan).

3. Kemoreseptor (peka terhadap perubahan kimiawi).

4. Osmoreseptor (peka terhadap perubahan tekanan osmotik).

Kelenjar-kelenjar pada kulit:

Kelenjar Sebasea: Berfungsi mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang antara folikel rambut dan batang rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi halus lentur dan lunak.

Kelenjar keringat:

Kelenjar Ekrin: Melepaskan keringat sebgai reaksi peningkatan suhu lingkungan dan suhu tubuh. Kecepatan sekresi keringat dikendalkan oleh saraf simpatik.pengekuaran keringat oada tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap setres, nyeri dll.

Kelenjar Apokrin: Terdapat di aksil, anus, skrotum, labia mayora, dan bermuara pada folkel rambut. Kelenjar ini aktif pada masa pubertas, pada wanita akan membesar dan berkurang pada siklus haid. Kelenjar apokrin memproduksi keringat yang keruh seperti susu yang diuraikan oleh bakteri menghasilkan bau khas pada aksila. Pada telinga bagian luar terdapat kelenjar apokrin khusus yang disebut Kelenjar seruminosa yang menghasilkan serumen.

c. Alat Yang Digunakan : Baskom plastik yang telah diisi air (berbeda-beda suhunya)

d. Jalannya Percobaan : Asisten Lab. menyediakan 3 baskom yang berisikan air :

1. Kiri : dingin

2. Tengah : campuran (biasa)

3. Kanan : hangat

Jalannya percobaannya sebagai berikut :

a. Subjek akan diberikan instruksi untuk memasukkan tangan kiri kedalam baskom yang berisi air dingin dan tangan kanan kebaskom yang berisi air hangat,

b. Lalu kedua tangan dibiarkan selama kurang lebih 10 detik

c. Kemudian setelah 10 detik secara bersamaan kedua tangan dimasukan ke baskom yang berada ditengah yang berisi air campuran (biasa).

d. Dan setelah itu subjek akan diminta merasakan perbedaan antara tangan kanan dan kiri setelah di masukkan ke baskom yang berisi air biasa.

e. Hasil Percobaan : Pada saat tangan ditaruh secara bersamaan ke baskom tengah yang berisikan air campuran (biasa), tangan kiri merasakan hangat dan tangan kanan merasakan dingin. Hasil sebenarnya biasanya setelah dimasukan ke baskom yang berisikan air campuran (biasa) tangan kanan terasa dingin dan tangan kiri terasa hangat. Hal tersebut disebabkan pada tangan kana nada pengurangan kalor dan tangan kiri ada penambahan kalor. Karena kulit berfungsi sebagai thermoreseptor yang menditeksi rasa panas (Ruffini) dan dingin (End Krause).

f. Kesimpulan : Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan. Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam atau lapisan Dermis.

Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang; sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap berbagai rangsangan

Biasanya setelah dimasukan ke baskom yang berisikan air campuran (biasa) tangan kanan terasa dingin dan tangan kiri terasa hangat. Hal tersebut disebabkan pada tangan kana nada pengurangan kalor dan tangan kiri ada penambahan kalor. Karena kulit berfungsi sebagai thermoreseptor yang menditeksi rasa panas (Ruffini) dan dingin (End Krause).

Kulit terdiri dari:

1. Epidermis yaitu bagian terluar.

2. Dermis yaitu kelenjar dan saluran keringat bulbus rambut, polikel rambut, dan akar rambut, kelenjar sebaeus.

3. Subtacaneous yaitu pembuluh darah syaraf cutaneous dan jaringan otot.

g. Daftar Pustaka : Puspitawati,Ira.1999. Psikologi Faal. Jakarta: Gunadarma

Kris. 2008. Jaringan Pada Kulit. http://thtkl.wordpress.com.

28 Mei 2010

Adil, Ellyzar I.M. 2008. Sistem Indera Peraba.

Http://respository.ui.ac.id, 21 Mei 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar